Selamat Datang di
Website Himpunan Keluarga Maula Aidid

Al-Imam Muhammad Maula Aidid mendirikan rumah dan masjid kecil di lembah Aidid. Tidaklah orang-orang datang ke lembah tersebut kecuali untuk melaksanakan shalat jum’at atau berziarah kepada para Ahli Khair dan para Sholihin.

Suatu Ketika Al-Imam ditanya oleh beberapa orang : “Wahai Imam mengapa engkau mendirikan sebuah masjid yang juga dipakai untuk shalat jum’at sedangkan dilembah ini tidak ada penghuninya”.. Lalu beliau menjawab :” Nanti akan datang suatu zaman yang mana di zaman tersebut banyak sekali ummat yang datang kelembah ini dan bertabaruk “.

Assayyid Umar Bin Ahmad Bin Salim Aidid ( 1343 – 1421 H. )

Assayyid Assholeh Salim Al-Baal Shofi Al-Hal Umar bin Ahmad bin Salim Aidid tinggal di Makkah Al-Mukaromah, dilahirkan di Wadi Aidid salah satu wadi dipinggiran kota Tarim tahun 1343 H. Ibunya anak dari Assayyid Alwi bin Ahmad Assegaf Asshofi. Assayyid Umar Aidid hidup atas didikan orang tuanya. Ayahnya wafat ketika berumur 10 tahun, lalu diasuh oleh kakaknya yang tertua bernama Idrus, sehingga beliau hafal Al-Qur’an dan sebagian matan, kemudian  belajar ilmu dari beberapa guru, salah satunya Al-Habib Muhammad bin Hasan Aidid yang mengawinkan anak perempuannya. Allah memberikan kemudahan belajar dengannya dan membacanya dan mendapat ijazah kitab " Tuhfatul Mustafiid ". Selain belajar kitab tersebut dengan Al-Habib Muhammad bin Hasan Aidid, juga belajar dengan Al-Habib Abdullah bin Umar Syatiri, Al-Habib Abdulbari bin Syekh Alaydrus dan Al-Habib Alwi bin Abdullah bin Syahabuddin. Beliau sangat senang mempelajari dan melazimkan didalam majelisnya membaca kitab Tuhfatul Mustafiid. Hatinya selalu diliputi cinta kepada Al-Habib Alwi, selalu menyebutkan kebaikannya dan sering menyebutkan keadaannya. Begitu juga beliau belajar dengan Al-Habib Musthafa bin Ahmad Al-Muhdhor, Al-Habib Muhammad bin Hadi Assegaf dan Umar bin Abdullah Al-Habsyi. Assayyid Umar Aidid juga belajar kepada Sayyidul Walid Ali bin Abubakar Almasyhur, belajar kitab " Al-Mukhtashor Asshoghir " karya Bafadol, keduanya mempunyai ikatan yang dekat dan bersahabat, karena dua hal :

  1. Ada unsur pernikahan pada anak Al-Habib Muhammad bin Hasan Aidid.
  2. Assayyid Muhammad bin Abubakar Al-Masyhur menikahi saudara perempuan Assayyid Umar Aidid, namanya Fatimah.
Guru-guru beliau yang lainnya adalah Assayyid Alwi Al-Maliki Al-Hasani, Assayyid Muhammad Amin Kutubi Al-Hasani, Assayid Hasan Fad’aq, Assyekh Hasan Sa’id Yamani, Assayyid Muhammad Sholeh Al-Muhdhor, Assayyid Abubakar Atthas Al-Habsyi, Assayyid Abdul Qadir Assegaf, Assyekh Muhammad Nur Seif, Assayyid Muhammad Al-Haddar, Assyekh Hasan Al-Masyath, dan lainnya, semoga Allah meridhoi mereka.

Assayyid Umar Aidid mengajar dirumahnya di daerah Al-Amirah di Balad Al-Haram hingga wafat. Murid-murid beliau dating dari berbagai penjuru, satu diantara mereka Assyekh Muhammad Ismail Azzain.

Assayyid Umar Aidid pernah pergi ke Afrika ( Assawahil ) tahun 1364 H. untuk berda’wah dan memberi petunjuk ilmu selama satu tahun, kemudian kembali ke Tarim.         

Assayyid Umar Aidid bertemu dengan pengarang kitab Assayyidul Walid Al-Habib Ali bin Abubakar Al-Masyhur di Makkah Al-Mukaromah setelah Assayyid Walid keluar Yaman, keduanya berganti-ganti melakukan kunjungan. Assayyid Umar pernah mukim di Makkah tahun 1371 H. dan bekerja di Haromain sebagai penulis. Dan tinggal di Madinah di Rubat Anas bin Malik, kemudian bekerja di Makkah. Pada waktu liburan resmi sering ziarah ke Hadhramaut, tekun menghadiri majelis-majelis di Makkah, salah satunya majelis Al-Habib 'Athas Habsyi. Assayyid Umar Aidid mencintainya, selalu datang dan ta'jub dengan buah pikirannya. Assayyid Umar Aidid terkena bermacam penyakit diantaranya penyakit diabetes sampai salah satu kakinya di amputasi sehingga duduk di kursi roda selama hidupnya.

Al-Habib Ali bin Abubakar Almasyhur terus berkunjung kepada Assayyid Umar Aidid di Makkah dan Jeddah. Pernah Al-Habib Ali berkunjung kerumahnya pada bulan Jumadil Tsani 1418 H. Al-Habib Ali dan yang hadir mendapatkan ijazah dan dibacakan Fatihah buat yang hadir. Al-habib Ali membaca kitab Tuhfatul Mustafiid didepannya kemudian di ijazahkan oleh Assayyid Umar Aidid dengan ijazah yang telah di ijazahkan oleh pengarang kitab.

Kitab yang dikarangnya adalah Al-Fajru Al-Jadid ( dalam tulisan tangan ). Beliau mempunyai beberapa catatan-catatan atas beberapa kitab yang pernah beliau ajarkan. Dan telah meninggalkan perpustakaan yang ada pada anaknya Assayyid Abdul Qadir.

Assayyid Umar Aidid wafat pada hari senin diwaktu fajar tanggal 26/12/1421 H. dalam usia 78 tahun. Di makamkan waktu ashar dipekuburan Ma’la.

Assayyid Umar Aidid mempunyai 3 orang anak laki-laki :

  1. Muhammad, menetap di Tarim
  2. Abdul Qadir, menetap di Mekah
  3. Ahmad ( wafat terlebih dahulu )
Dan mempunyai 4 orang anak perempuan, dua orang anak perempuannya wafat di waktu kecil.

Penyusun : Alwi Husein Aidid

Sumber dari kitab : Qobasaatu Annur  dan dari Makkawi.com

Foto Al-Habib Umar bin Ahmad bin Salim Aidid diambil dari makkawi.com