Selamat Datang di
Website Himpunan Keluarga Maula Aidid
Al-Imam Muhammad Maula Aidid mendirikan rumah dan masjid kecil di lembah Aidid. Tidaklah orang-orang datang ke lembah tersebut kecuali untuk melaksanakan shalat jum’at atau berziarah kepada para Ahli Khair dan para Sholihin.
Suatu Ketika Al-Imam ditanya oleh beberapa orang : “Wahai Imam mengapa engkau mendirikan sebuah masjid yang juga dipakai untuk shalat jum’at sedangkan dilembah ini tidak ada penghuninya”.. Lalu beliau menjawab :” Nanti akan datang suatu zaman yang mana di zaman tersebut banyak sekali ummat yang datang kelembah ini dan bertabaruk “.
Kajian Ilmu
RAHASIA DAN KEUTAMAAN SURAT AL-IKHLAS
by SAYYID MUHAMMAD SYUSUF AIDID, S.Pd, M.Si
Imam Muhammad bin Ali Maula Aidid (w.
862H), merupakan salah satu ulama Hadramaut yang berqabilah Aidid, mempunyai
ratib yang dinamakan ratib Aidid. Ratib Aidid tergolong mudah dibaca. Karena
ratib Aidid ialah hanya membaca surat
al-Ikhlas sebanyak tiga ribu kali diantara ba’da shalat Maghrib
sampai waktu Isya. Mengapa surat ini istimewa di mata ulama tersebut? Maka akan
dibahas di dalam artikel ini tentang keutamaan dan kandungan surat al-Ikhlas.
Surat al-Ikhlas merupakan surat
ke-112 di dalam Al-Qur’an. Walaupun di surat tersebut tidak terdapat kata
ikhlas di dalamnya, akan tetapi kandungannya akan dirasakan oleh seseorang yang
seiring mendawamkannya. Sayyid Muhammad bin Alwi al-Maliki menyebutkan bahwa
surat Al-Ikhlas merupakan salah satu pintu terbesar solusi dari segala
permasalahan (Muhammad Al-Maliki:1971:334). Bahkan Nabi Muhammad memberikan
perhatian pada surat ini melalui hadisnya.
Dalam sebuah Riwayat sahih disebutkan bahwa
Rasulullah bersabda, “Surat al-Ikhlash itu pahalanya menyamai sepertiga
al-Quran.†Para ulama berbeda pendapat dalam menyikapi hadis ini. Ada yang
mengatakan bahwa maksudnya adalah sepertiga itu mencakup tiga aspek kandungan
al-Quran, yaitu aspek hukum, berita, dan tauhid. Jadi, surah tersebut mencakup
aspek tauhid sehingga disebut sepertiga Al-Quran. Namun sebagian ulama
mengatakan bahwa maksud sepertiga al-Quran adalah sisi pahalanya, sehingga
siapa yang membaca surah al-Ikhlas maka dia akan mendapatkan pahala seperti ia
membaca al-Quran.
Kandungan dari surat al-Ikhlas telah
diucapkan Nabi Muhammad saw. Beliau bersabda, “Barangsiapa yang mau masuk ke
rumahnya, ia membaca tahmid (alhamdulillah) dan surat al-Ikhlas maka Allah akan
jauhkan ia dari kemiskinan dan memperbanyak kebaikan pada rumahnya.†Di Hadis
lain nabi menyebutkan, “Barangsiapa yang membaca surat al-Ikhlas sekali sampai
ia masuk rumahnya maka dijauhkan kemiskinan untuknya.â€
Dua hadis di atas mengingatkan kita agar
membaca surat tersebut sebelum dan hingga masuk rumah. Kadang kita masuk ke
rumah dalam keadaan bathin yang kesal, gelisah, dan dalam keadaan kurang baik.
Maka, surah al-Ikhlash dianjurkan untuk dibaca pada saat tersebut agar tiga hal
negatif tersebut akan hilang ketika kita sudah berada di dalam rumah. Serta
berdampak kesejukan, kedamaian, dan keberkahan untuk keluarga.
Di sisi lain redaksi hadis nabi di atas
mengisyaratkan bahwa seorang muslim yang membaca surat tersebut maka dijauhkan
dari kemiskinan zhahir dan bathin. Kemiskinan zahir yaitu berupa kesempitan
harta. Sedangkan kemiskinan bathin yaitu berupa selalu kurang puas dan mengeluh
terhadap rezeki yang telah diterimanya. Dengan kata lain dengan menjaga surat
tersebut seseorang akan menjadi lapang di dalam rizkinya dan qanaah di dalam
hidupnya.
Selain itu surat yang mudah dihafal oleh
umat muslim itu bukan hanya dibaca ketika mau masuk ke rumah saja akan tetapi kita
bisa baca kapan pun(kecuali di kamar kecil). Redaksi hadis lainnya Nabi SAW
bersabda, “Barangsiapa yang membaca qul huwallahu ahad (surat al-Ikhlas) dua
ratus kali maka dosanya (dosa kecil) akan diampuni selama lima puluh tahun,
kecuali apabila ia memiliki hutangâ€.
Hadis itu bisa diambil satu perspektif
bahwa Allah memudahkan bagi seorang muslim untuk menghapus dosa-dosa kecilnya
terkait antara hamba-Nya dan Dia. Akan tetapi, untuk urusan kesalahapahaman
antara manusia dengan manusia harus diselesaikan di dunia. Termasuk perihal
hutang piutang dan harta waris.
Nabi
Muhammad juga menganjurkan umatnya untuk membaca surat yang berisikan empat
ayat tersebut ketika menjelang tidur. Beliau bersabda, “Barangsiapa yang
membaca surat Al-Ikhlas tiga kali ketika menjelang tidurnya maka Allah akan
mengutus untuknya lima puluh ribu malaikat-Nya yang akan menjagnya sampai waktu
subuhâ€.
Al-Allamah
Al-Ubai berkata, “Guru kami Abdullah bin Arqah biasa mengakhiri perbuatan
baikknya dengan membaca surat al-Ikhlas, ia menutup shalat malamnya dengan
membaca surat Al-ikhlas.â€(Muhammad Al-Maliki:1971:335).
Hadis
Nabi Muhammad dan perkataan ulama tentang keutamaan membaca surat al-Ikhlas
memicu umat muslim untuk membacanya baik ketika waktu shalat maupun di luar
shalat. Melalui surat itulah manusia terpatri untuk senantiasa mengesakan
Allah, hanya memohon kebaikan kepada-Nya, dan berharap sesuatu dari-Nya bukan
dari makhluk-Nya.