Selamat Datang di
Website Himpunan Keluarga Maula Aidid
Al-Imam Muhammad Maula Aidid mendirikan rumah dan masjid kecil di lembah Aidid. Tidaklah orang-orang datang ke lembah tersebut kecuali untuk melaksanakan shalat jum’at atau berziarah kepada para Ahli Khair dan para Sholihin.
Suatu Ketika Al-Imam ditanya oleh beberapa orang : “Wahai Imam mengapa engkau mendirikan sebuah masjid yang juga dipakai untuk shalat jum’at sedangkan dilembah ini tidak ada penghuninya”.. Lalu beliau menjawab :” Nanti akan datang suatu zaman yang mana di zaman tersebut banyak sekali ummat yang datang kelembah ini dan bertabaruk “.
Artikel Islami
KOPI DAN IMAM HADAD
by Sayyid Muhammad Yusuf S.Pd., M.Si
Kopi, minuman yang digandrungi semua kalangan. Minuman tersebut dianggap membuat tenang bagi penikmatnya. Apalagi unsur cafein yang ada di dalamnya, mempunyai kandungan yang bermanfaat. Manfaat tersebut diantaranya membuat bersemangat, menekan resiko jantung dan diabetes, serta mengobati asam urat dan sakit kepala. (www.alodokter.com/kafein-bisa-menjadi-sahabat-sehat)
Kopi,
juga digemari para sufi di Yaman. Ketenarannya di negeri tersebut baru terlihat
pada tahun 1440 H. Kala itu minuman tersebut disebut bisa menggapai mabuk cinta
(mahabbatullah). Para sufi tersebut meminum kopi tersebut untuk
konsentrasi berdzikir. Maka dari itu kopi merupakan minuman yang wajib
disediakan pada halaqah-halaqah dzikir di Yaman. (Abdul Halim: eranews.com:2014)
Kedai
kopi mulai terlihat di Cairo dekat Masjid al-Azhar, Istanbul, dan Suriah pada
tahun 1554 H. Ketika itu kedai itu sebagai tempat bercerita berbagai
problematika yang dihadapi, bertukar pikiran, dan melepaskan penat. Umumnya
orang-orang yang mampir ke kedai tersebut imigran dari negara lain yang berada
di tiga negara tersebut. Setelah mereka mampir ke kedai kopi tersebut maka ada
ketenangan dan bersemangat dalam menghadapi hari-hari kedepannya. (Abdul
Halim: eranews.com:2014)
Hubungan
Yaman dan Indonesia juga terjalin melalui kopi. Dimana pada tahun 1696 M,
saudagar-saudagar Yaman mengirimkan kopi arabica ke pemerintahan Belanda di
Indonesia melalui India. Untuk itu kopi sampai saat ini
sangat digemari oleh rakyat Indonesia. Bahkan, di era revolusi 4.0, kedai-kedai
kopi dimodernisasi. Modernisasi tersebut, tampak di dalamnya terdapat wifi agar
membuat betah konsumen untuk membrowsing internet melalui gawainya.
Di
sisi lain, Imam Abdullah bin Alwi Al-Haddad juga termasuk tokoh sufi penikmat
kopi. Ada waktu-waktu tertentu bagi dirinya untuk menikmati minuman
tersebut. Pagi,
selepas Zuhur, dan sepertiga malam adalah waktu yang dikhususkan beliau untuk
menikmati kopi. Perlu diketahui, sebelum beliau menyicipi kopi tersebut ada
surat-surat di dalam Al-Quran dan dzikir tertentu yang dibaca terlebih dahulu.
Sebab dengan membacanya akan menambah keberkahan dalam meminumnya.
Ketika beliau minum kopi di waktu pagi maka
sebelumnya ia membaca al-Fatihah, dan ayat Al-Kursi. Tatkala
selepas Zuhur, sebelum ia meminum kopi, ia membaca al-Fatihah, al-Quraisy,
al-Kautsar, dan al-Ikhlas. Pada waktu sepertiga malam, ia meminum kopi diiringi
membaca Ya Qowi 116 kali setelah itu didiamkan lalu membaca al-Fatihah dan
ayat al-Kursi kemudian meminumnya lagi. (Ahmad bin Hasan al-Haddad:
1999:13)
oleh Muhammad Yusuf Aidid, S.Pd, M.Si
(Dosen Agama Islam Universitas Indonesia dan PNJ)
Desember
26, 2020 JustMe