Selamat Datang di
Website Himpunan Keluarga Maula Aidid

Al-Imam Muhammad Maula Aidid mendirikan rumah dan masjid kecil di lembah Aidid. Tidaklah orang-orang datang ke lembah tersebut kecuali untuk melaksanakan shalat jum’at atau berziarah kepada para Ahli Khair dan para Sholihin.

Suatu Ketika Al-Imam ditanya oleh beberapa orang : “Wahai Imam mengapa engkau mendirikan sebuah masjid yang juga dipakai untuk shalat jum’at sedangkan dilembah ini tidak ada penghuninya”.. Lalu beliau menjawab :” Nanti akan datang suatu zaman yang mana di zaman tersebut banyak sekali ummat yang datang kelembah ini dan bertabaruk “.

Mawaa'izh

RAHASIA SEDEKAH

by MUHAMMAD YUSUF AIDID M.Si

 

 

                Sedekah terambil dari bahasa Arab  yaitu صدقة yang berarti segala sesuatu yang diberikan secara ikhlas dengan mengharap ridho Allah Swt tanpa niat dimuliakan (Majdi Shobir: 530: 2008). Pengertian tersebut mengisyaratkan bahwa jika kita memberikan sesuatu kepada orang lain tanpa harus mengharapkan imbalan untuk dipuji yang akhirnya jatuh pada riya. Adapun ayat al-Quran menyebutkan “….. Apa-apa yang kamu nafkahkan, maka Dia akan menggantinya (QS As-Saba/34:39). Melalui ayat-ayat ini penulis akan menguak rahasia sedekah.

            Terkadang kita berfikir apakah dengan bersedekah, seseorang akan menjadi miskin. Disini ada hadis rasulullah yang  mengatakan “Sedekah menambah rezeki”. Hadis tersebut akan memberikan dampak positif bagi  umat muslim  untuk gemar bersedekah. Namun rezeki disini jangan diartikan oleh makna tekstual yaitu banyak harta akan tetapi juga diberikan kesehatan untuk senantiasa beribadah kepada Allah. Karena rezeki kesehatan adalah rezeki yang paling mahal harganya.

            Peran sedekah ini harus dikampanyekan oleh umat muslim sebab dengan bersedekah maka tidak ada kemiskinan, dan angka kesehatan meningkat. Hal ini dipertegas oleh hadis nabi Muhammad Saw “ Dan sedekah itu tidak menambahkan harta melainkan memperbanyak harta, maka bersedekahkahlah maka senantiasa Allah akan mengasihi kalian”. Kemudian nabi bersabda “Sedekah itu menambah umur dan harta.” Dua hadis ini ada makna eksoteris dan esoteris. Makna eksoterisnya yaitu sedekah bisa mendatangkan rezeki tanpa arah yang diduga. Selain itu dengan sedekah kesehatan juga senantiasa bersama seseorang yang ahli sedekah. Maka bagi seseorang yang sakit hendaknya bersedekah agar kesembuhan akan datang padanya. Sedangkan makna esoterisnya yaitu Allah akan senantiasa akan memberikan solusi bagi permasalahan hidup manusia bagi seseorang yang senantiasa bersedekah.

            Namun disini apakah sedekah harus dengan cara bersembunyi atau terang-terangan. Hal tersebut tergantung niatnya. Niat bersedekah secara ikhlas atau ingin dipuji orang. Maka hal tersebut menjadi patokan jika niatnya ikhlas karena Allah ta’ala maka imbalan dari Allah akan cepat terasa. Hal tersebut disabdakan oleh nabi Muhammad “Sedekah itu mencegah dari sifat jelek(bangkai suudzon)”. Hadis tersebut menunjukan bahwa orang yang bersedekah peduli terhadap kondisi orang lain yang membutuhkan. Maka sifat kejelekan tersebut berupa kesombongan, keangkuhan, dan merasa paling benar akan hilang dengan bersedekah.

            Ada hadis yang menarik yang disabdakan nabi Muhammad, “Sedekah yang rahasia meredam murkanya Allah Azza Wa Jalla”. Disinilah derajat sedekah yang paling tinggi yaitu berderma tanpa sepengetahuan orang banyak. Karena derajat tersebut sama dengan shalat malam yaitu hanya Allah dan hamba-Nya yang mengetahui kualitas keikhlasan ibadahnya. Maka ada  istilah bahwa bersedekah dengan tangan kanan tanpa sepengetahuan tangan kiri.  Kandungan dari hadis tersebut tersirat makna bahwa orang yang bersedekah dengan ikhlas maka Allah meridhoi langkahnya.

            Kadang sebagian orang mengidentikan sedekah hanya bisa dengan uang saja. Akan tetapi sedekah juga bisa diwujudkan melalui barang-barang, pakaian, dan sesuatu yang bermanfaat. Hal tersebut termaktub di dalam al-Quran, “Kamu belum mendapat kebajikan, sebelum kamu menafkahkan sebagian harta yang kamu sukai. Apa yang kamu nafkahkan, sesungguhnya Allah mengetahuinya (QS Ali Imran/3:93).  Ayat ini memberi pandangan bahwa bila bersedekah dengan sesuatu yang masih bisa digunakan atau dipakai. Sehingga mustahik yang menerima sedekah akan merasa senang dan dihargai. Hal ini mengingatkan pada cerita Habil, anak nabi Adam yang senantiasa menyedekahkan sesuatu yang paling bagus kepada seseorang yang membutuhkan.

            Melalui ayat-ayat dan hadis diatas menunjukkan bahwa sedekah dianjurkan bagi orang muslim. Karena di dalam harta kita ada hak orang lain. Namun sedekah harus tepat sasaran. Maksud dari tepat sasaran yaitu seseorang yang benar-benar fakir dan tak beradaya untuk bekerja lagi. Kadang di Jakarta pengemis dikoordinir oleh makelar-makelar pengemis. Sehingga jika ingin bersedekah dianjurkan untuk melihat kondisi mustahiknya. Ada baiknya bagi seseorang yang bersedekah untuk langsung datang ke tempat tinggal mustahiknya agar sedekah tersebut lebih baik manfaat yang menerimanya.

Oleh : Sayyid Muhammad Yusuf Aidid M.S.i