Selamat Datang di
Website Himpunan Keluarga Maula Aidid
Al-Imam Muhammad Maula Aidid mendirikan rumah dan masjid kecil di lembah Aidid. Tidaklah orang-orang datang ke lembah tersebut kecuali untuk melaksanakan shalat jum’at atau berziarah kepada para Ahli Khair dan para Sholihin.
Suatu Ketika Al-Imam ditanya oleh beberapa orang : “Wahai Imam mengapa engkau mendirikan sebuah masjid yang juga dipakai untuk shalat jum’at sedangkan dilembah ini tidak ada penghuninya”.. Lalu beliau menjawab :” Nanti akan datang suatu zaman yang mana di zaman tersebut banyak sekali ummat yang datang kelembah ini dan bertabaruk “.
Artikel Islami
PEKOJAN DAN GERAKAN ISLAM
by Alwi Shahab
Anda yang sering
ke China Town. Glodok, di Jakarta,
tentu pernah dengar daerah Pekojan. Daerah ini berada dekat dengan salah satu
pusat perdagangan produk elektronika tersebut.
Sekalipun sekarang sudah tidak terdapat lagi warga India di Pekojan, tapi warga menyebut Jl. Pengukiran II di Pekojan itu dengan sebutan Gang Koja. Saat keturunan India sudah hijrah dari Pekojan, etnis Arab tetap ada di sini dan cukup berperan, meski mereka minoritas. Sebagian Keturunan Arab dari Pekojan pindah ke Tanah Abang, Jatinegara, Cawang, Condet, Depok dan Bogor.
Tapi, karena dicurigai pemerintah Belanda, Jamiatul Kheir baru mendapatkan izin pada 17 Juni 1905. Kader-kader yang bergerak dan kemudian menjadi tokoh masyarakat antara lain HOS Tjokroaminoto, R. Jayanegara ( Hoof Jaksa Betawi ), RM Wiriadimadja ( Asisten Wedana Rangkasbitung), R Husin Djayadiningrat, dan KH Ahmad Dahlan ( Pendiri Muhammadiyah ).
Oleh
: Alwi Shahab
Cover buku : Saudagar Baghdad dari Betawi
Penerbit : Republika